Selasa, 12 Mei 2015

pencabutan kwire

Assalamualaikum

Rabu yang cerah, indah dan gerahhh. Buat ngademin badan dan pikirin yang lagi gerah, saya jadi ingin cerita. Dah ah pembukanya, lanjuuut ke cerita.

Alhamdulillah operasi anak saya selesai, dan saya bertekad akan terus berusaha sampai anak saya sembuh, terbayang terus di mata ketika sehabis operasi dengan muka yang masi bengkak anak saya bilang, "mama, adek mau tangan adek sembuh", saya katakan " iya nak, kita usaha sama sama, mama sama adek kita satu tim ya, kita berjuang sampai tangan adek sembuh". Waktu itu dia anggukkan kepalanya. Anak saya, anak yang berani dan sabar, dan setiap hari saya minta pada Allah agar anak anak diberikan selalu kesehatan dan keselamatan.

Setelah operasi pemasangan kwire untuk penyambungan tulang yang patah, kami rawat inap selama 3 hari dirumah sakit, hari pertama setelah operasi muka anak saya masih bengkak, alhamdulillah dia tidak rewel, hari ke 2 dia sudah minta turun dari tempat tidur dan kita turunkan dengan infuse masih terpasang, hari ke 3 setelah selang infuse dicabut dianya langsung lari lari di rumah sakit, hhhh... benar benar buat saya gegana.
Tangannya masih terpasang gips yang bisa dilepas. Jadi kalau gipsnya dilepas baru tu kawat kwire terlihat. Dan sesaat sebelum pulang kerumah dokter ganti perban, ketika itu dokter bilang " liat aja dek! Gapapa kok", anakku dengan pdnya lihat tangannya, daannnn langsung terdengar jeritan "mamaaaaa....." nangis la anakku sayang, ternyata dia ngeri liat kawat nancep ditangannya. Terus terang saya juga ngak berani lihat, tapi terlihat juga,
tampilannya seperti tangan boneka yang ditusuk kawat, dibagian luka warnanya biru kehitam hitaman. Kami harus datang kontrol seminggu kemudian.  Di minggu ke 3 kontrol dokter melepas gipsnya dan hanya ditutup perban, dan pada bagian yang terpasang kawat kwire mulai bengkak dan semakin bengkak pada saat menjelang pencabutan, tibalah waktunya ke rumah sakit lagi untuk mencabut kawat kwire dari tangannya.

Pagi hari jum'at saya mulai siap siap, menurut dokter bisa si langsung pulang, tapi saya ngak pd, kata dokter lebih bagus kalau rawat inap, jadilah kita pilih rawat inap. Jadi saya siapin baju 2 hari lah, ngungsi kerumah sakit, hati saya sudah galau terus diminggu ke 4 ini. Sore stelah suami pulang kerja saya berangkat ke rumah sakit.

Pencabutan kawat akan dilakukan sabtu pagi jam 10.00,  tepat jam 10.00 baru anak saya dibawa ke ruangan operasi, saya sebenarnya udah mau mewek, tapi harus pura pura berani biar si adek juga berani dan alhamdulillah memang ada hasilnya, perawat berhasil bawa adek ke ruang operasi dengan senyum di wajah dan sambil bilang "dadah mama...". Anakku senyum, tapi aku nangis.

Tidak lama pencabutan kawat kwire ini, 10 menit kemudian saya dipanggil masuk ke ruang operasi dan dokter ajarin saya cara menteraphy gerak sendinya. 30 menit didalam ruang operasi anak saya sudah dikeluarkan ke ruang pemulihan, tapi anak saya ketiduran dan baru bangun 2 jam kemudian.

Alhamdulillah, bersyukur sama Allah proses ini sudah dilewatkan dengan baik. Sampai dikamar rawat anak saya udah bisa beraktifitas biasa, dan saya harus segera melatih gerak sendinya.

Begitulah, lain kali saya akan cerita proses fisioteraphy.

wassalam







Kamis, 07 Mei 2015

patah tulang sendi pada anak

Assalamualaikum semua.

Hari ini ingin sharing dengan para mom's tentang pengalaman patah tangan anak pada persendian. Buat para mom's yang senasib sama ya, yang sabar dan yang kuat juga harus kekeuh untuk kesembuhan si buah hati.
Begini ni ceritanya mom's.
Anak lelaki kecilku jatuh dari sepeda dan tulang sikunya patah. Hancur hati mom's, takut saya mbayangkan operasi di depan mata. Ingin rasanya ada keajaiban, tapi hidup harus realistis.

Untuk para mom's kalau kejadian ini terjadi pada anggota keluarga yang pertama harus dilakukan adalah:
1. Cari dokter spesialis ortopedi alias dokter bedah tulang.
Selanjudnya ikuti saran dokter. Hehehe ( semua orang juga tau kale ya)
Eiiiitsss jangan cari dukun.
2. Pastinya foto rontgen ya    .

Slanjudnya saya cerita stelah ketemu dokter ya.
Nama dokter yang saya jumpai.. Dr.Kurniawan spOT, naahhhh... setelah ketemu dokter, dokter katakan tulang sendi anak saya pecah dan harus di operasi...... tuiiiiiiingggggg  kepala saya langsung puyeng, tapi tetap harus dengan penjelasan dokter dan menanyakan apa yang saya ingin tau.
Saya tanya dokter akan di apakan tangannya, dokter menjelaskan tulang yang pecah akan di susun lagi, dengan membuat sayatan kecil, dan dokter akan melihat melalui layar karena sangat kecil, kemudian akan ditanam kawat (kwire) untuk penahan agar tidak berserakan lagi, yang mana kawat ini akan muncul diatas permukaan kulit. Huuuuu..... hati saya mom's kacau balau. Kemudian saya tanya lagi akan berapa lama operasinya dan berapa lama kawat tersebut ditangannya. Kata dokter lama operasi kira kira 2,5 jam sampai 3 jam, dan kawatnya akan dicabut 4 minggu kemudian, saya tanya lagi mom's apakah akan di operasi lagi untuk cabut kawatnya, tau gak mom's dokternya bilang "enggak dicabut pake tang aja". Eeee pcaya nga mom's saya percaya, bego kan saya. Memangnya kaya nyabut paku dari tembok. Itulah naifnya saya atau begonya saya.

Selanjutnya Alhadulillah operasi berlangsung dengan baik, tangannya dipasang gips juga.

Segitu dulu ya om's ceritanya. InsyaAllah akan saya lanjutin cerita pencabutan k wirenya. Dan proses proses fisioteraphy.

Wassalam.